TABANAN - Menyambut hari raya Idul Adha 1443 H, umat Islam Muhammadiyah Tabanan melaksanakan kegiatan potong hewan qurban. Suasana yang penuh dan ramai setiap tahunnya ini tampak jelas bisa dilihat dari depan Jln Pulau Nias GG IX No 39 C Tabanan, tepatnya di Gedung Dakwah Muhammadiyah.
Canda tawa para umat Islam dalam melaksanakan kegiatan itu tak menampakkan rasa lelah sedikit pun. Dari keterangan yang disampaikan oleh Bapak Indarto selaku Sekretaris Panitia acara qurban menyampaikan kepada awak media Gatra Dewata bahwa ada 13 hewan qurban yang dipotong 11 untuk dibagikan hari ini.
Dan sisa duanya lagi akan dipotong keesokkan harinya di rumah masing-masing. Hal terpenting dari acara ini oleh I Made Subagia selaku Kepala Dinas Peternakan sudah menyempatkan diri untuk hadir pada pagi harinya guna mengecek secara langsung kualitas hewan yang akan dijadikan qurban yang kemudian akan dibagikan kepada umat Islam maupun umat Non Islam.
Jenis hewan yang dikurbankan itu ada Kambing dan Sapi. " Nantinya semua itu kami bagikan kepada umat Islam juga yang Non Islam, maunya daging kambing apa daging sapi, " ujar Indarto.
Baca juga:
The Dark World of Megachurches
|
Hewan qurban itu merupakan sumbangsih dari umat Islam dan itu murni sumbangsih ketulusan hati mereka bagi yang memiliki rejeki lebih tanpa ada unsur paksaan. Indarto juga mengatakan bahwa dari kami Islam Muhammadiyah melaksanakan hari raya ini sesuai dengan Maklumat pimpinan Muhammadiyah pusat Jakarta.
" jadi kami mengikuti apa yang jadi intruksi pusat, " pungkasnya.
Baca juga:
Hamdan Juhanis: Sedekah Pohon
|
Pembagian daging qurban itu perbungkusnya diperkirakan beratnya mencapai 1kg untuk perorang. Dan untuk saat ini ada sekitar 200 bungkus daging yang dibagikan.
" Untuk satu hewan qurban itu mencapai harga 16-20 jt. Dan satu sapi itu biasanya tujuh orang "
Indarto juga menyampaikan bahwa pembagian keseluruhannya untuk wilayah Tabanan, Kediri dan Kerambitan mencapai 1.513 bungkus daging kurban.
Pembagian daging qurban itu juga diberikan kepada pengurus koperasi yang ada di Muhammadiyah tersebut, begitu juga kepada Wali murid, pihak Guru maupun kepada pihak pengamanan seperti Pecalang, Limas, Koramil dan pihak kepolisian.
Dimana sebelum acara dilaksanakan, dari pihak Islam Muhammadiyah mengajukan surat permohonan ke Kantor Desa setempat dan tembusannya, guna mendapatkan pengamanan dari kegiatan yang akan dilaksanakan. Dan rasa menyame braye pihak Muhammadiyah dengan pihak terkait memang sudah terjalin erat. Dan itu bisa dilihat saat acara berlangsung. (JA)